Calon Bupati Jombang H. Warsubi selenggarakan program jalan sehat dengan hadiah yang sangat luar biasa seperti umroh untuk 7 orang, 1 mobil Daihatsu Ayla, 3 motor, dan puluhan hadiah hiburan, alhasil sambutan dan harapan masyarakat Kabupaten Jombang sangat besar untuk raih hadiahnya hingga tak terbendung peminatnya.
Seperti pada umumnya, ketika calon pejabat politik telah mendekati masa pemilihannya pastilah berlomba untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat untuk mengejar target elektabilitasnya yang didukung oleh popularitas sang calon. Demikian halnya Abah Warsubi, panggilan akrab H. Warsubi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Desa Mojokrapak dan Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Jombang ini.
Acara ini terlihat nampak janggal sejak adanya pembagian kupon jalan sehat sebelum pelaksanaan acara. Kupon ini kali pertama dikabarkan akan dibagikan melalui (perangkat) desa, menimbang bahwa Warsubi adalah Ketua AKD maka rasional masyarakat pun bisa menerimanya. Akan tetapi kabar yang berkembang ada tim khusus dari penyelenggara yang membagikannya.
Di tahap ini kekacauan massa mulai terbentuk, kupon yang tidak tersebar dengan merata dan harus ditukar dengan menyerahkan foto copy KTP dalam pengambilannya. Setiap orang akan memperoleh kupon sejumlah anggota keluarga yang ada sesuai NIK yang tertera pada KK yang tertanggung oleh NIK KTP Kepala Keluarga.
Kekacauan berikutnya saat pengumpulan kupon. Kupon dikumpulkan pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sehari sebelum acara Jalan Sehat Warsubi Wae diselenggarakan. Dengan itu masyarakat menyimpulkan bahwa tidak harus untuk ikut jalan sehat, dan kedatangan mereka dalam tujuan untuk hadir ketika nomor kupon dipanggil saat perolehan hadiah.
Sejak pukul 18:00 waktu Jombang pun masyarakat telah memadati Alon – alon Jombang tempat dikumpulkannya kupon tersebut, dan antrian pun terjadi hingga kemacetan lalu lintas terjadi mulai di jalan Pattimura juga jalan KH. Wahid Hasyim arah ke Alon – alon tersebut.
Lautan manusia telah terjadi di radius 500 meter dari panggung utama sejak pukul 06.30 WIB. Beberapa orang terpisah dengan anaknya karena terseret arus manusia yang berusaha mendekat ke panggung dengan tujuan agar terdengar saat nomor undiannya terambil dan dibacakan.
Tidak sedikit orang yang pingsan karena terdesak, raungan sirine ambulance terdengar tanpa henti sejak pukul 08.00 WIB atau 90 menit dari terjadinya penumpukan masyarakat. Aksi pelecehan seksual pun terjadi oleh manusia – manusia tidak bertanggung jawab, dan terjadi perusakan lampu dan taman. Hingga tidak lengang teriakan untuk balik karena semua memaksakan masuk mendekat panggung utama.
Pertanyaan besarnya, untuk siapa acara ini diselenggarakan?
Jika memang harapannya adalah dukungan masyarakat yang berdasar jumlah kupon terdistribusikan sebesar 50.000 kupon, lantas kenapa mereka tidak bisa menikmati acara jalan sehat yang diselenggarakan panitia, sehingga masyarakat bisa memberikan dukungannya pada tokoh yang terkenal dermawan ini.